Akhlak merupakan
suatu tingkah laku
sehari-hari dalam pergaulan yang berhubungan dengan sesama manusia.
Akhlak yang
buruk akan menjadikan buruknya ibadah dan sebaliknya akhlak yang baik
akan menjadi baik ibadah seseorang. Jika seseorang mempunyai akhlak
mulia terhadap
sesama, bersopan santun, selalu menjaga adab pergaulan yang baik maka
demikianlah keadaan hati orang tersebut. Segala gerakan anggota tubuh
adalah
hasil goresan dalam hati dan segala amal perbuatan adalah hasil dari
budi pekerti.
Sifat terpuji menurut pandangan agama
dan patut dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Gemar Melakukan Taubat
Taubat merupakan suatu yang utama, bagaikan tiang untuk
ibadah seorang yang telah melakukan ibadah, telah kembali ke jalan Allah dan
menyesali segala perbuatannya yang tercela serta berjanji untuk tidak
mengulangi kembali perbuatannya, maka dialah yang dicintai dan dikasihi oleh
Allah.
2. Takut Kepada Allah
Adapun takut kepada Tuhan merupakan suatu perhiasan pribadi
muslim. Jika seseorang telah dibekali perasaan takut kepada Tuhan, maka
dimungkinkan untuk mencapai ketaqwaan dan ibadah yang sempurna. Seseorang yang
telah bersikap demikian, perasaannya dimanapun berada seolah-olah melihat Allah
sehingga dalam melakukan apapun tidak pernah lepas dari pengamatan Allah.
3. Hidup Zuhud
Hidup zuhud berarti suatu kehidupan yang sama sekali tidak
mementingkan kemulian dunia, sama sekali tidak mementingkan kemuliaan dunia,
sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menjadi kaya, tak memiliki keinginan
untuk menjadi terhormat dan lain sebagainya.
4. Sifat-sifat Sabar
Latihan untuk melakukan sikap dan sifat yang sabar ini begitu
diutamakan dalam ajaran agama. Dengan melatih kesabaran maka semuanya akan
dapat dilakukan degan lancar. Ujian kesabaran apabila telah berhasil maka ujian
yang lainnya akan dapat diamalkan degan baik. Menurut Iman Ghazali, sabar itu
ada bermacam-macam, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Iffah ialah
bentuk kesabaran untuk menahan hawa nafsu syahwat da hawa nafsu perut.
b. Dhabun Nafs
ialah kesabaran untuk mengekang diri dari ketamakan terhadap harta benda.
c. Hilm yaitu
bentuk kesabaran untuk menahan kemarahan dan kejengkelan hati.
d. Si’atus Sadar ialah
bentuk kesabaran yang ditujukan untuk menahan hinaan atau kecaman.
e. Zuhud ialah
kesabaran yang ditujukan untuk menahan keluhuran budi dan mempertahankan nama
baik dalam kehidupan.
f.
Qona’ah adalah kesabaran untuk menerima nasib
yang menjadi kenyataan hidupnya.
5. Mengembangkan Sifat Syukur Kepada
Allah
Seorang yang senantiasa melakukan bersyukur setiap waktu maka
pertanda ia telah mengakui adanya Allah, adanya kekuasaan dan kemurahan-Nya.
Dengan bersyukur , maka seseorang akan
menjadi semua ibadahnya. Degan senantiasa bersyukur maka seseorang akan
terlepas dari nafsu kecongkakan, rakus dan sombong . semua sifat tersebut
adalah sifat tercela yang menghalang-halangi keberhasilan tarekat yang ditempuh.
Bersyukur akan membuat manusia dapat menemukan dirinya-sendiri dan menyadari apa
arti hidup yang sebenarnya.
6. Mengembangkan Sifat Ikhlas dan Rela
Ikhlas yang dimaksudkan dalam hal ini ialah ikhlas dalam
segala amal perbuatan, misalnya ikhlas dalam segala amal perbuatan, misalnya
ikhlas dalam bentuk lisan, perbuatan, hati nurani dan sebagainya. Dalam beribadah
kita pernah mengenal bahwa ada sebuah dalil yang mengatakan bahwa jika kita
beribadah terhadap Tuhan maka hendaknya disertai degan hati yang ikhlas. Allah
tidak akan menerima ibadah seseorang jika ibadah yang dilakukannya tidak
ikhlas.
7. Mengembangkan Sifat Tawakkal
Tawakkal artinya berserah diri kehadapan Allah, menyerahkan
segala kehidupannya baik lahir maupun batin kepada-Nya. Orang yang bertawakkal
yakin, semua yang terjadi dan menimpa dirinya semata-mata datang dari Allah.
Tawakkal menurut pengertian umum ialah penyerahan diri
sepenuhnya yang dilakukan seseorang
setelah melakukan berbagai usaha namun gagal. Menurut pandangan agama
ada tiga macam syart yang harus dipenuhi,diantaranya sebagai berikut:
a. Menanamkan suatu kepercayaan kepada
Allah dengan sungguh-sungguh bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Pada-Nyalah segala kemurahan dari rezeki dan kepada-Nya segala penentuan
hidup manusia
b. Mencintai Allah sepenuh hati, lahir
maupun batin. Bagaikan cinta seorang ibu kepada anaknya, menyerahkan segala apa
yang ada pada dirinya
c. Menyerahkan diri bagaikan penyerahan
mayat di depan orang yang memandikan dan mengkafani, ikhlas menyerahkan
segala-galanya.
Sebenarnya yang dikategorikan
sifat-sifat terpuji menurut agama itu banyak, segala sesuatu yang bertujuan
untuk memperbagus budi pekerti dan memperbaiki akhlak sopan santun hal tersebut
termasuk dalam kategori sifat terpuji. Kesimpulannya bahwa antara pikiran,
perkataan dan perbuatan harus selaras dan tidak boleh ada salah satu yang
bertentangan.